Selasa, 11 Juni 2013

Intermediate Accounting / OBLIGASI

Obligasi :
Merupan pengakuan utang pihak yang mengeluarkan pada pihak yang membeli atau investor (Zaki Baridwan).

Macam-Macam Obligasi

  1. Obligasi berjangka vs obligasi berseri. Obligasi yang jatuh tempo pada satu tanggal disebut sebagai berjangka (term bonds). Sedangkan obligasi yang jatuh tempo secara cicilan disebut sebagai obligasi berseri (serial bond).
  2. Obligasi yang dijamin vs obligasi tidak dijamin. Obligasi yang di jamin (secured bond), memberikan perlindungan pada investor dengan cara menyediakan suatu bentuk jaminan. Obligasi yang tidak dijamin (unsecured bond), tidak dilindungi denga jaminan aset tertentu dan kadang kala disebut juga sebagai surat utang obligasi(debenture bond), atau utang (debentur) saja.
  3. Obligasi atas nama vs obligasi atas unjuk. Obligasi atas nama (registered bond) menyebutkan nama pemegangnya di catat perusahaan. Obligasi Tidak mencatat nama pemegang obligasi sehingga kepemilikan akan berpinah tangan ketika obligasi tersebut berpindah tangan.
  4. Obligasi dengan bunga nol atau obligasi tanpa bumga dan obligasi dengan tingkat bunga variabel. Perusahaan mengeluarkan efek utang jangka panjang yang tidak memberikan bunga. Namun obligasi tersebut dijual dengan potongan harga yang signifikan dan memberikan pembayaran untuk total jumlah pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.
  5. Oligasi sampah ialah obligasi dengan risiko tinggi dan hasil tinggi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki utang dalam jumlah besar atau dalam kondisi keuangan yang lemah.
  6. Oligasi konversi dan obligasi yang dijamin pleh komoditas. Obligasi memungkinkan penukaran dalam bentuk efek-efek lain sesuai dengan pilihan obligasi (obligasi konversi). Pemegang obligasi dapat mengubah klaimnya menjadi hak kepemilikan jika ternyata operasi perusahaan menunjukan kesuksesan dan pertukaran tersebut menjadi suatu hal yang menarik. Sementara itu, hak-hak khusus ri seseorang kreditur tetap dipelihara.
  7. Obligasi dapat ditrarik. Persyaratan obligasi sering kali memberikan hak kepada perusahaan penerbit untuk

Harga Pasar Obligasi
Harga obligasi bervariasi sesuai dengan tingkat rasio investasi dan tingkat bunga pasar saat ini untuk instrumen sejenis. Ketika kondisi keuangan dan laba perusahaan pada kondisi yang sedemikain rupa, sehingga pembayaran bunga dan pokok pinjaman dari utang obligasi nampaknya terjamin, maka tingkat bunga yang harus ditawarkan oleh perusahaan untuk menjual obligasinya adalah relatif rendah. Seiring dengan meningkatnya risiko, maka tingkat bunga yang lebih tinggi diperlukan untuk menarik minat investor.


Penerbitan Obligasi  

Obligasi  dapat dijual oleh emiten (penerbit obligasi) secara langsung kepada investor atau dapat pula dijual di pasar bebas melalaui pasar modal atau melalui bank investasi. Lebih dari 50% penerbitan obligasi di tempatkan secara pribadi dengan investor-investor besar. Bagaimanapun penempatannya, bila obligasi akan diterbitkan, emiten harus mencatat penerimaan kas dan mencatat kewajiban jangka panjangnya. Obligasi yang diterbitkan atau dibeli dengan cara ditukarkan dengan aset atau jasa non kas dicatat pada nilai pasar yang wajar dari obligasi tersebut, kecuali dari aset atau jasa yang dipertukarkan dapat ditentukan dengan lebih jelas.

Oligasi Dijual pada Nilai Nominal pada Pembayaran Bunga Apabila obligasi dijual pada nilai nominalnya pada tanggal pembayaran bunga, maka tidak ada premi atau diskon yang diakui, serta tidak ada bunga yang harus dibayar pada tanggal penjualan tersebut.

Obligasi Dijual dengan Diskon pada Tanggal Pembayaran Bunga

Obligasi Dijual pada  Nominal di antara Tanggal Pembayaran Bunga  Ketika obligasi  dijual diantara pembayaran bunga, maka sebuah ayat jurnal penyesuaian dibuat untuk bunga yang masih harus dibayar (terutang) antara tanggal terakhirpembayaran bunga dengan tanggal transaksi.

Biaya Penerbitan Obligasi  penerbitan obligasi biasanya menimbulkan biaya bagi perusahaan emiten untuk jasa hukum, pencetakan dan pemberian tanda, pajak, dan penjaminan emisi.

Akuntansi Untuk Bunga Obligasi
      Ada tiga hal utama yang perlu di perhatikan mengenai akuntansi untuk obligasi, yaitu:
1.      Pencatatan atau penerbitan atau pembelian
2.      Pengakuan bunga yang berlaku selama umur obligasi
3.      Perlakuan akuntansi untuk penarikan/pelunasan obligasi, baik pada tanggal jatuh tempo maupun sebelumnya.

Sifat Obligasi
      Wewenang perusahaan untuk mecerminkan utang obligasi diatur dalam hukum negara mengenai perseroan dan dapat secara khusus diberikan lewat perjanjian.
   

   Obligasi dapat dijual secara  langsung oleh perusahaan kepada investor, atau melalui penjamin emisi seperti bank investasi atau suatu sindikat. Penjamin emisi mungkin menyetujui untuk membeli keseluruhan atau sebagian dari obligasi perusahaan yang tidak terjual, atau bisa saja  hanya menyetujui untuk mengatur penjualan obligasi tersebut berdasarkan komisi, atau disebut dengan dasar “usaha terbaik”.
Harga Pasar Obligasi

Harga pasar obligasi berpariasi sesuai dengan tingkat rasio investasi dan tingkat bunga pasar saat ini untuk instrumen sejenis. Ketika kondisi keuangan dan laba perusahaan pada kondisi yang sedemikian rupa, sehingga pembayaran bunga dan pokok pinjaman dari utang obligasi nampak nya terjamin, maka tingkat bunga yang harus ditawarkan oleh perusahaan untuk menjual obligasinya adalah relatif rendah.
    
  Pembelian obligasi sesuai nilai nominalnya menunjukkan adanya kesesuaian antara tingkat bunga obligasi dengan tingkat bunga pasar yang berlaku. Jika tingkat bunga obligasi yang ditetapkan melebihi tingkat bunga pasar, maka obligasi akan dijual dengan atau agio. Akan tetapi, bila tingkat bunga yang ditetapkan berada dibawah tingkat bunga pasar, obligasi akan dijual dengan diskon atau disagio.

Akuntansi umtuk Bunga Obligasi

Metode Garis Lurus menghasilkan pengakuan atas jumlah amortisasi premi atau diskon yang sama setiap periodenya. Jumlah amortisasi setiap bulannya diperoleh dengan cara membagi jumlah premi atau diskon pada tanggal pembelian atau dengan penerbitan dengan jumlah bulan yang ada pada sisa umur obligasi.

Metode Bunga Efektif dari amortisasi ini menggunakan tingkat suku bunga yang seragam berdasarkan salda utang yang berubah dan menghasilkan amortisasi premi atau diskon yang semakin meningkat disetiap periode.

Pelunasan Obligasi saat Jatuh Tempo

Dalam kebanyakan kasus, obligasi mencantumkan tanggal jatuh tempo yang spesifik. Pada saat itu, emiten harus membayar investor sejumlah nilai jatuh tempo, atau nilai nominal obligasi. Apabila diskon atau premi obligasi dan biaya-biaya penerbitan telah diamortisasikan dengan tepat sepanjang umur obligasi tersebut, maka pelunasan obligasi pada tanggal jatuh tempo hanya memerlukan penghapusan kewajiban atau investasi dengan sebuah transaksi kas.

Penghapusan Utang sebelum Jatuh Tempo

1.      Obligasi dapat ditarik oleh emiten dengan cara membeli obligasi tersebut di pasar terbuka  atau dengan menggunakan hak penarikan yang biasanya diatur dalam perjanjian obligasi.
2.      Obligasi dapat dikonversikan, yaitu dapat ditukar dengan efek lainya
3.      Obligasi dapat didanai kembali dengan menggunakan kas yang diperoleh dari penerbitan obligasi baru untuk melunasi obligasi yang beredar.


Penarikan dengan Pmbelian Obligasi di Pasar
Perusahaan sering kali membeli obligasi mereka sendiri di pasar ketika harga atau faktor-faktor lainya membuat hal tersebut menguntungkan untuk dilakukan. Jika obligas dibeli, maka amortisasi premi dibeli dan diskon obligasi serta biaya penerbitan harus di sesuaikan.

Penarikan dengan Menggunakan Hak Penarikan
Hak penarikan memberikan pilihan bagi emiten untuk menarik obligasinya sebelum jatuh tempo. Sering kali penarikan harus dilakukan pada tanggal pembayaran bunga dan tidak ada lagi akrual beban bunga atas obligasi yang tidak di tarik pada saat itu.

Pendanaan Kembali Obligasi
  1. Biaya-biaya tersebut dianggap dianggap sebagai keuntungan atau kerugian atas penarikan obligasi
  2. Biaya-biaya tersebut dianggap sebagai biaya-biaya yang ditangguhkan dan akan di amortisasikan secara sistematis sepanjang sisa umur obligasi lama.
  3. Biaya-biaya tersebut dianggap sebagai biaya yang ditangguhkan dan akan diamortisasikan secara sistematis sepanjang sisa umur obligasi baru.        

Menentukan Harga Obligasi  
Misalnya :
            Pada tanggal 1 januari 1991 Tuan Syarif membeli obligasi dari PT Harmoni nilai nominal rp. 10.000.000, bunga 7% per tahun dibayarkan setiap tanggal 31 desember, jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 1995, dg tujuan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya sebesar 8%.
(a)        Nilai tunai jumlah jatuh tempo                  =Rp.10.000.000 x A n7p
                                                                              =Rp.10.000.000 x A 578
                                                                              =Rp.10.000.000 x 0,68058
                                                                              =Rp. 6.805.800,00

(b)        Nilai tunai bunga yang di terima               =Rp.700.000,00 x a n7p
                                                                              =Rp.700.000,00 x a 578
                                                                              =Rp.700.000,00 x 3,99271
                                                                              =Rp.2.794.897,00

Jadi harga beli obligasi diatas agar menghasilkan tarif efektif 8% adalah sebesar Rp.6.805.800,00 + Rp.2.794.897,00 = Rp.9.600.697,00 atau dengan kata lain ada disagio obligasi sebesar Rp.10.000.000,00 – Rp.9.600.699999999997,00 = Rp.399.303,00


            Apabila dalam contoh hasil diatas sesungguhnya yang diharafkan sebesar 5% maka harga obligasi sebagai berikut ;

(a)        Nilai tunai jumlah jatuh tempo                  = Rp.10.000.000,00 x A n7p
                                                                              = Rp.10.000.000,00 x A 575
                                                                              = Rp.10.000.000,00 x 0,78353
                                                                              = Rp. 7.835.300,00

(b)        Nilai tunai bunga yang diterima                = Rp.700.000,00 x a n7p
                                                                              = Rp.700.000,00 x a 575
                                                                              = Rp.700.000,00 x 4,32948

Harga belinya sebesar = Rp.7.835.300,00 + Rp.3.030.636,00 = Rp.10.865.936,00 atau dengan kata lain ada agio obligasi sebesar Rp.865.936,00

Penjualan Obligasi Sebelum Tanggal Jatuh Tempo
            Apabila obligasi yang dimiliki dengan tujuan untuk penanaman modal jangka panjang dijual sebelum tanggal jatuh temponya maka perhitungan laba atau rugi penjualan didasarkan pada jumlah uang yang diterima dengan nilai buku obligasi.

Contoh :
Pada tanggal 1 April 1993 dijual dengan harga Rp. 1.015.000,00 (sesudah dikurangi komisi dan lain-lain). Laba rugi dihitung sebagai berikut:

Harga perolehan obligasi                                                   Rp.1.066.000,00
Amortisasi agio:
1991 = 9 x Rp. 2.000,00 = Rp. 18.000,00
1992 = 12 x Rp. 2.000,00 =      24.000,00
1993 = 3 x Rp. 2.000,00 =          6.000,00                                   48.000,00
           
Nilai buku obligasi                                                            Rp. 1.018.000,00
Harga jual obligasi                                                                   1.015.000,00
      Rugi penjualan obligasi                                                    Rp.        3.000,00
      
      Bunga penjualan 1/12 x 12% x Rp. 1.000.000,00            Rp.      10.000,00

      Uang yang diterima = Rp. 1.015.000,00 + Rp. 10.000,00      1.025.000,00

Tidak ada komentar: